Sabtu, 14 Desember 2013

Gitaris Amatir

Apa yang membuat seonggok benda ini menarik perhatianku. Berdenting jika dipetik. Satu petikkan membuatku terpana. Tertoreh warna pada bodinya yang paling kusuka. Coklat. Normalnya, kaum adam yang sering memainkannya, tak ada hasratku untuk mempelajarinya. Hanya saja....seolah memanggilku. Kudiamkan saja benda itu tergolek, ada yang membisik di telingaku "cobalah, satu petikkan saja"

Oke...satu petikan.

Tiap senarnya kujamah dengan jari jari ku. Suaranya keluar. Tersungging senyuman dibibirku, mataku berbinar. Otakku mulai memvisualisasikan hal yang tak pernah kupikirkan sebelumnya. Aku memilikinya. Akustik. Chord. Aku main gitar, alat musik pertamaku. Thousand years. Imajiku berhenti dithousand years. Lagu yang paling kusuka. Pipiku merona. Setu petikan menjadi berkali-kali petikan asal.

Aku mulai belajar, bertanya tanya pada teman. Tak peka nada. Fales. Googling. Hampir menyerah. Sangat amatir. Benda ini menyakitiku, membuat tangan kiriku melepuh lalu mengelupas selama seminggu hanya untuk belajar nada dasar Am dan Em lalu C, G dan F. Hasilnya jari jariku menjadi mati rasa. Tak tau sebising apa tiap malam di kamar kosku. 

Gitar ini membuatku penasaran! Aku hanya butuh satu lagu utuh Thousand years tanpa harus menunggu laki-laki yang sayang padaku memainkannya untukku. Ambisius. Aku harus bisa! merasakan sensasi romantis yang dipakai para laki-laki untuk menarik perhatian lawan jenis melalui alat musik. Membuktikan bentuk dari "laki-laki romantis adalah laki-laki yang memainkan alat musik padamu (wanita)" Ternyata ini yang kurasakan, sensasinya begitu emosional. Lebih puas ketika harus memainkannya sendiri. Aku berdecak kagum...ah aku sejenak merasa menjadi laki-laki romantis...

Aku bisa memainkannya walau harus patah-patah, meski telingaku tak peka dengan nada tapi dentingannya bisa terdengar sama. Aku berteriak kemudian lompat-lompat kegirangan. Thousand years pertamaku!. Terlihat berlebihan memang. Tak apalah....
Minggu kedua ketiga, laguku beranak pinak tapi belum sempurna dan itu menyenangkan. Hingga sekarang, aku masih belajar, melirik gitar yang tersudut didalam kamar. Menunjuknya dengan antusias... kau yang membuat jariku mati rasa dan kau pulalah yang membuat jariku menari diatasnya...

Bahagia itu sederhana...iya seperti ini bersyukur atas yang kita miliki sekarang, meski di luar sana banyak yang lebih indah dari yang kita rasa indah.

by : Indah

Rabu, 04 Desember 2013

N 3273 KZ

Ada satu yang terjadi dengan benda itu, benda mati yang membatu di sebelah rumahku. Hitam legam dan mengkilat memaki hatiku dengan syahdu. Hari senin, kamis dan sabtu selalu berkunjung di situ. Sampai aku hafal. Bahkan suara motornya saat di gas. Itu pasti dia, plat N 3273 KZ. Angka angka itu selalu berputar dan terhujam di saraf otakku. Tak pernah terhapus sekalipun.

Seperti biasa, aku duduk manis di altar teras depan rumah. Menantinya LEWAT hanya LEWAT didepan mataku. Menggelikan. Tepatnya tiap malam di tiga hari itu. Dia tak pernah merasa bahwa aku yang seharusnya dijemput bukan melihatnya menanti selama sejam dua jam demi wanita bermake-up tebal. Demi wanita yang suka nyinyir padamu saat bertemu, bukan memberikan senyuman manis padamu. Sejatinya dia wanita yang membuatmu menunggu lama-lama demi menempati helm nganggur yang tergantung di jok motormu aaiish… wanita membosankan.

Aku selalu menemani plat N 3273 KZ dari jauh, barang sejam dua jam sembari bermain gitar kesukaanku dan memberikan senyum terbaik meski aku bukan pacarmu, meski aku hanya selir angin yang mengiringi penantianmu. Peka sedikit, bahwa aku selalu menyanyikan melodi lagu kesukaanmu. Apa pernah dilakukan oleh wanitamu? Tampaknya aku lebih romantis.

Apa yang kau rasakan saat menunggu? Apa yang kau lakukan saat kerjamu hanya bengong sembari melihat-lihat bintang bahkan tidak melirikku sedikitpun padahal aku bukan iblis, aku disitu, duduk manis. Iya, kau sering kali mengeluarkan benda mati lain, benda komunikasi lalu online. Aku kesal, disebelahmu ada yang nyata kenapa bermain dengan yang maya? Duh,,aku cemburu. Anehnya hingga rasa cemburuku mengalir pada benda mati sekalipun bukan hanya pada pacarmu saja!

Kau hanya mimpi bagiku tak untuk jadi nyata…
Dan segala rasa buatmu harus padam dan berakhir…

Ahh..wanita yang kau tunggu sudah datang. Kau tampak bahagia, tubuhmu tergerak untuk memeluknya. JANGAN!! Nanti bisa ku banting gitarku ini. Mataku benar-benar nanar seketika. Masuk rumah dan marah-marah dengan boneka kesayanganku. Tak ingin melihat apa yang selanjutnya terjadi. Perihnya….
Suatu saat Tuhan dengan segala kuasanya akan membolak balik perasaanku padamu :)

by : Indah