Sabtu, 01 Maret 2014

Rangkaian Kata Rangkaian Masa Lalu

Bukan saat mata mulai terpejam melainkan saat pertama kali membuka mata. Dunia serasa transparan, dapat melihat disetiap sisinya termasuk kenangan. Ada saat dimana kita merenung dan mengingat, hal hal yang akan kita raih, yang sedang dalam proses bahkan masa lalu yang sudah kita lewati.

Kutancapkan hetset ditelinga, jempol sudah mencari-cari frekuensi radio secara bergilir. Melompat melompat dan melompat. Stop, ada yang menarik.

Kau pernah bilang cinta
Akulah satu-satunya
Kau bilang ku sempurna
Kau cinta aku selamanya

Senyumku mengembang, senyum yang mengandung kenangan silam. Lagi lagi cinta. Ada sensasi meradang, namun juga ada sensasi menggemaskan. Dia yang pernah mengisi hari hariku, dia pula yang meninggalkan hari hari ku. Pengkhianat! Ups..keceplosan....Kenangan yang dingat adalah kenangan yang paling nista dan mengecewakan antara kau dan aku yang pernah meringkuk dalam cinta.

Dan kau tuliskan lagu
Semua tentang diriku
Kau katakan padaku
Jangan ragukan cintamu

Pembohong! nyatanya juga selingkuh! 
Lirik demi lirik seolah menuntunku untuk menjawab apa yang sebenarnya terjadi 5 tahun lalu. 5 tahun tanpa adanya kejelasan perkara dan kebenaran versi cerita. Tak pernah ada yang tau kisahmu dengan wanita murahan itu, membalik fakta bahwa akulah si peselingkuh, membuat cerita bahwa aku yang telah mengecewakanmu? Apa aku memaafkanmu?

Semua hanya rangkaian kata
Yang kau sebar ke semua wanita
Ooh bodohnya aku sempat percaya

Iya, aku memafkanmu tapi aku tidak akan melupakan kejadian itu. Seperti menelan empedu. Aku tidak marah, aku hanya kecewa. Dulu  yang kuanggap nyata nyatanya sirna. Sekarang aku melaknat setiap inci dari tubuhmu. Selalu berkata tidak dan menolak. Habis sudah perjuanganku untukmu, dulu. Mantan hanyalah status tapi tidak kejadian perih itu, pelajaran hati yang merusak seluruh kebaikan yang pernah kita lakukan. Dimataku kamu adalah debu. 

Kamu..
Sempat buatku berpikir semua
Yang kita punya nyata
Kamu..
Dan semua kata-katamu semua
Palsu

Kau pernah bilang aku
Istimewa di hidupmu
Tak kan ada yang mampu
Gantikan cintaku padamu
Kau tatap mataku
Kau bilang hatimu untukku
Kau berjanji padaku
Takkan pernah pergi dariku

Hetset yang masih terpasang, suara lagu Gita Gutawa yang mendengung menggelitik telingaku. Memancing memori yang menyebalkan namun bukan lagi rasa emosi atau dendam tapi hanya kepingan masa lalu yang dijadikan pelajaran, yang ku tertawakan dan kuejek seenak hatiku karena aku yang merasakan. Rasa yang sudah mati. Bolehlah aku mengenangmu dengan porsi yang kuinginkan, hanya untuk dikenang tanpa harus merusak hariku dengan pria yang ku sayangi saat ini, dan dengan masa depan yang inginku bentuk bersamanya. 

Terima kasih, sudah melepaskan dan menyakitiku, dulu....
Tanpa peristiwa itu, mungkin aku dan priaku kini tak kan pernah saling menatap dan tak kan pernah menyatu :)

by Indah
Terinspirasi dari Rangkaian Kata - Gita Gutawa