Sering
kali aku berprasangka, menduga-duga dan menelaah setiap kalimat yang menurutku
ambigu dari bibirmu bukan karena aku menuduh, bukan karena aku mempertanyaan
bentuk kepercayaanmu padaku …hanya saja feeling
lagi lagi feeling…
Belajarlah,
bahwa kaumku ‘wanita’ ketika benar-benar mencintai seorang pria dia akan
semakin erat genggamannya…sulit membedakan mana yang kalian sebut sebagai over protective atau mencari-cari
kesalahan. Iya, naluri….takut untuk kehilangan.
Kenapa
kalian ‘pria’ seolah-olah membiarkan itu sebagai kecerewetan atau justru
membuat kalian semakin ilfeel? Kenapa
kalian harus marah-marah ketika sering ditanya ini siapa? cewek itu siapa? Karena
lama kelamaan akan mengganggu?? Annoying?? Ingat,
suatu saat omelan itu akan membuat rasa rindu yang dalam ketika semuanya telah
hilang…ketika kalian sudah lengang. Ada banyak ikan di laut tapi cuma satu yang
annoying di dunia. Kelemahan dia
hanya annoying dengan kecerewetannya
tapi kelebihannya tidak akan pernah kalian dapatkan pada wanita lain selain
dia.
Perlu
kalian ketahui, wanita akan dengan rela mempelajari setiap detail perilaku pria
yang ia cintai tanpa harus pria itu mengerti. Seperti mesin scanner. Seperti
melihat isi kulkas dari atas hingga bawah dengan sekali pandang. Akan seperti
itu setiap waktu, setiap aku bertemu denganmu. Apa yang kamu suka apa yang
tidak. Apa yang menjadi pembeda dengan pria lainnya…setiap gerak gerik verbal
dan non verbal. Nada bicara, kedipan mata, intonasi…hal itu yang membuat wanita
merasa menang selalu merasa senang dengan sosok pria yang bukan lagi sekedar
harapan dan bayangan. Menempatkan dirinya sebagai wanita yang selalu
diidam-idamkan sang prianya. Berharap bukan wanita lain…bukan dibandingkan
dengan wanita lain untuk main-main.
Hingga
pada akhirnya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan aneh di luar sistem
scaning-nya. Mengapa kamu berubah? Mengapa
seperti ini seperti itu? Apa aku kurang cantik? Apa aku kurang..kurang dan
kurang?? Dengan harapan wanita itu masih merasakan pria yang diinginkan sama
seperti momen manis ketika awal berjumpa, awal jatuh cinta tanpa harus membuat
kenangan itu menjadi mimpi buruk.
Yang
lebih mengherankan lagi, ketika wanita candu dengan belanja mengapa pria sangat
candu dengan “belanjanya juga”. Padahal ada wanita yang disayangi di sisinya.
Sampai saat ini mahabingung aku menjawab. Wanita belanja barang, pria belanja
wanita! Entah itu hanya sebagai mata-mata atau apalah itu. Itu yang aku maksud,
dengan klaim mereka yang renyah didengar “Semua laki-laki sama”. Oke aku sudah
mendapat jawaban. Jawaban singkat yang membuatku terhenyuh. Lantas ku biarkan
saja….karena percuma semakin wanita cerewet semakin membuat pria ilfeel. Itu yang berusaha dipahami
wanita. Lagi-lagi wanita yang belajar.
Sangat
disayangkan ketika sebagian pria malas mempelajari dunia wanita dari sudut
pandang manapun. Maka yang ada pria akan menggeneralisasikan kalimat “wanita
itu bukan ingin dimengerti tapi susah untuk dimengerti” atau “dimana-mana pria
itu dimata wanita selalu salah tak pernah benar”.
by : Indah