Selasa, 15 September 2015

Berhenti Untuk Menanti

Karena semua ini hidup.
Aku hanya ingin berhenti, berhenti untuk menunggu.
Mencoba sesuatu yang konsisten, sesuatu yang baru boleh, tapi tidak untuk menunggu.
Bosan tapi juga tak mampu menuntut. Sabar.

Dunia mengajarkanku berbagai macam hal. Tak hanya melihat dari pengalaman tapi juga belajar untuk mendengarkan banyak kisah.
Membuat satu kesalahan yang pada akhirnya seolah dicerca habis-habisan. Merasa dikecewakan dan mengecewakan, belajar bersyukur atas keadaan sesekali menuntut. Mencintai dan dicintai. Menghianati tapi pernah dikhianati. Semua rasa pernah kuterjang menjadi tidak pasti. Luap. Sampai tiada henti ku merintih, tawapun menjadi-jadi. Gila. Depresi.

Ada satu waktu aku ingin kabur. Melepas semua yang ada tapi itu sia-sia karena dengan berlari tak akan pernah menyelesaikan masalah.
Mungkin sudah saatnya bukan lagi dititik aku harus menangis tapi realistis. Menjalani yang sudah terjadi. Melalui yang sudah lewat. Melewati jalan baru, berusaha menjauhi persimpangan agar tak bimbang. Mengawali kembali. Semangat kudaki. Kata seorang sahabat “Mungkin saat ini adalah momen merangkak untuk mendaki”. Walau harus melalui sebuah penantian.

Menanti. Menanti. Menanti.
Kapan aku bisa berhenti? Berhenti untuk menanti. 

By : Indah
Inspirated by : 80% Mirror experience 15% You 5% Friend

Tidak ada komentar:

Posting Komentar