Jumat, 24 Mei 2013

Andai Aku Pria


Saat itu, saat rasa ini sedang kalut berusaha meraup kebebasan yang paling kuinginkan hanya sebatas menatap angkasa. Kupejamkan mata ini lantas ku memulai gambaran paling absurd. Seandainya aku menjadi seorang pria…

Im a man in my mind :)

Aku menjadi pria dengan segala pemikiran kepekaan milik wanita, kesensitifan seperti seorang ibu tapi bukan karena aku yang pria ini lantas menjadi feminim. Aku menyukai sisi-sisi lembut dan perhatian yang bisa kujadikan pegangan untuk memperlakukan wanitaku nantinya. Istilah ‘karena wanita ingin dimengerti’ terbuktikan? Jika semua pria didunia peka dan pemerhati.

Aku akan menjadi pria yang menghobi perihal seni yang romantis seperti berlomba-lomba belajar gitar dengan petikan-petikan syahdu akustik. Love song hingga happy song kumainkan dengan hati agar orang disekitarku merasa nyaman dan santai. Mungkin merambah ke piano. Ya! Piano menjadi image pangeran kuda putih. Manis dentingan tuts hitam putih. Kumainkan untuk siapapun yang mau mendengarkan termasuk yang ter ter spesial wanitaku. Wanita yang duduk disampingku sambil lalu kuajari cara bermain dengan benda besar berwarna putih gading itu. Romantis bukan…

Kuperlakukan senyata mungkin dia yang cantik itu. Sebagai pria aku akan selalu memberinya kejutan rahasia agar dia selalu terkaget dan tertawa hanya karena keisenganku untuknya. Mungkin selembar catatan kecil atau puisi tertulis atau apa yang kurasakan saat hari-hariku mulai diisi olehnya pada selembar sticky note lalu kutempel dibagian tubuhnya atau barang kesayangannya secara sengaja setiap bertemu. Misalnya seperti ini :

To my lady J
Aku berusaha romantis walau pada akhirnya tidak
Tapi dengan begini aku akan mencoba memahami sosok yang ada didepanku..

Atau

To my lady J
Selamat pagi yang paling cantik….
Matamu hanya sekedar mata yang tak menjanjikan apapun..
Tapi bagaimana bisa kedipan itu selalu membuatku berenang-renang didalamnya :p

Aku pasti sudah gila dengan keahlian menggombalku. Tapi yang kurasa antara gombalan dan kebenaran sepertinya beda tipis. Tidak berhenti dikejutan manis alakadarnya ini, ada kejutan-kejutan lain bahkan ber-part part jika wanitaku bersamaku. Apa gunanya aku bisa bermain gitar jika tidak kumainkan saat bersamamu begitu pula piano. Sesekali kita kencan dengan menggunakan sepeda pancal maukan? Menikmati suasana sore dengan es potong digenggaman dan beberapa jajanan anak TK seperti gula-gula kapas atau permen lollipop ditangan. Setelah itu aku akan mengajakmu datang melihat pertandingan mobil balap karena aku adalah seorang pembalab dalam anganku. Betapa bad guy-nya priamu ini.

Selain menggombal, aku memiliki kemampuan fotografi yang cukup baik kemudian mengabadikan setiap momen menarik antara aku dan wanitaku. Diam-diam aku mengoleksi setiap frame kenangan kita, benda yang melekat tentang kita ataupun wanitaku sendiri dan kebersamaan. Menariknya wanitaku selalu tersipu lalu mendadak merampas kameraku begitu saja.

Kadang kala kita akan menuai pertengkaran yang hebat tapi dengan segenap hatiku, aku sebagai pria dengan keberanian yang kumiliki, aku tak segan untuk mengucapkan maaf dan memintamu kembali kedalam pelukan. Seandainya wanitaku tetap enggan maka aku akan berusaha untuk tegar. Aku tidak akan menyesal, tidak akan mengumpat ataupun membencimu karena telah jatuh hati padamu.

Setiap jengkal perhatian yang wanitaku butuhkan selalu tercurah dariku. Jangan pernah takut aku tak ada disampingmu bahkan sampai wanitaku terlelap aku selalu merapal doa untuknya. Membiarkan mimpi mendatanginya agar esok wanitaku dapat tersenyum kembali.

Ah..andai aku seorang pria…
Masih adakah pria yang seperti ini dengan kelengkapan sisi romantis tanpa kemahajaiman yang melekat atau yang mendewakan gengsi? Kurasa aku belum menemukannya.

by : Indah

2 komentar: