Senin, 25 Maret 2013

100 Puisi dan Sepenggal Cerita (Part 4)


Sayangnya berakhir tak asik. Meninggalkanku kah jawabnya. Sakit sangat sakit. Semua yang pernah kita lewati berujung pada jawaban kekecewaan yang menjelaga. Siapa yang salah siapa yang jahat?. Datang disaat yang salah dan kamu menyalahkanku. Apa yang kurasa tak pernah kumengerti bahkan selalu salah. Untuk apa mempermasalahkan ini semua ketika aku kelak akan menderita. Ketika nantinya hanya kebohongan akan perasaan. Aku akan berhenti dan menghentikan rasa (Cerita hampir berakhir)---Rasa

61. Diam diam sendu, kisah kelabu menyergap. Bertahta hampa syahdu melaga. Indah seraya mengingat memori kalbu #puisimalam

62. Putih abu-abu masih tentang kita. Tak memudar menjadi kepingan. Melebur membentangkan romansa SMA #puisimalam

63. Redupkan cahaya semu. Rindu kian mericuh. Siluet abu-abu tunjukkan bayang tentangmu #puisimalam

64. Langit enggan membiru, menyirat semburan abu-abu. Kaburkan pandangan tentang jingga yang menyeru #puisimalam

65. Kepala berputar penuhi kenangan tentangmu. Matikan setiap saraf otakku, jatuhku dalam warna kelabu perasaan #puisimalam

66. Putar waktuku untuk kehadiranmu. Masa lalu mengundang keindahan yang menghardik sakit hatiku #puisimalam

67. Putar kenangan tentangmu. Menyalakan api kerinduan. Membekukan segala rasa senyap berselimut malam #puisimalam

68. Sejak saat itu yang artinya sayang terlampau kelam. Mengharubiru menjadi tunggu. Sabar pasti menghasilkan buah rindu #puisimalam

69. Tetaplah disampingku, rindu napasmu yang mencemari ruang keluku. Hangat. Menghidupkan dunia kelabu #puisimalam

70. Aroma napas tubuhmu membuatku fana. Menyusup keparu-paru lantas sesak, racunkah yang kuhirup atau cinta yang pekat? #puisimalam

71. Hirup saat kau butuh lalu lepaskan. Tarik ulur napas tak teratur sama seperti rasamu padaku. Menjadi karbon kehampaan #puisimalam

72. Aku hanya jeda dalam napasmu. Bukan apa apa sebatas lompatan. Hembusan tanpa arti yang memberiku makna #puisimalam

73. Mengapa napas ini memburu? Mendekati sosok auramu. Jantung berhenti seketika, jatuh cintakah aku? #puisimalam

74. Kadang aku tak ingin tidur. Menjalani mimpi yang sekedar fantasi. Dibawa melambung lalu dilontarkan lantas mengayun sampe jatuh #puisimalam

75. Bundar bumi berputar bak roda. Langit melingkar hembuskan angin malam. Dingin menerjang mendekap sang bulan #puisimalam

76. Setiap malam, gelap meradang. Seluruh tubuhmu seakan dalam genggaman. Membayangkan keindahan dalam kenangan #puisimalam

77. Ketika alunan Venus meredam segala emosi, ketika suaranya menenangkan awal kemarahan. Dan biarkan mengalir seperti ini #Venuspoem

78. Cermin sang putri memantulakan sepi. Wajahnya keru rindu keajaiban si peri #puisiperi

79. Sakitnya melebihi apapun. Rasakan sayatan pedang tumpul dan cambukan pecut bergerigi menyalak keras dalam hati. Kapan sembuhnya? #puisimalam

80. Jika Venus adalah aku maka kamu Mars yang merah menyala. Segalanya cintanya berputar berjenis planet yang penuh misteri #Venuspoem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar