Jumat, 08 Februari 2013

Putri alit dan sang ayah

Aku tak mau susu aku mau ayah...
Ayah mandikan aku...
Ayah tanganku kotor...
Ayah aku main air...
Ayah apakah ini berbahaya?
Jadi tuhan yang menciptakan aku, bukan ayah?
Gendong aku lebih tinggi aku ingin menyentuh pelangi :D
Bacakan aku sebuah cerita yah!
Kapan aku jadi putri dan ayah jadi rajanya?
Buatkan aku ayunan dan rumah pohon...
(Putri alit diusianya yang ke 5 tahun)

Ayah kenapa bumi berputar?
Ayah potong poniku lalu sisirlah..
Kenapa bunga matahari mengikuti sinar matahari?
Ayah itu pohon apa?
Ayah itu bintang apa, kenapa mirip layang-layang?
Mari menanam ayah, mari pelihara anjing.. Ayo bersepeda seperti biasanya...
Ayo membuat mainan sendiri aku tak suka boneka berbulu :s
Barbie ku kehilangan kepalanya, ayah bisa kau perbaiki ini?
Aku suka membuat mainanku sendiri..
Kenapa ayah menbawaku kesini? Ini indah. Hijau dan aku suka...
Coba tebak berapa roda truk itu?!!
Kenapa kenapa kenapa...
Ayah, aku tak suka ulat bulu...
Ayah aku sakit :(
Kenapa aku tidak boleh makan permen dan coklat?
(Putri alit diumur 8 tahun)

Ayah kenapa aku tidak boleh bermain dengan yang lain?
Kenapa aku tidak boleh keluar malam, membosankan dirumah
Aku bisa jaga diriku sendiri...
Ayah, aku ingin hidupku sendiri. Aku sudah 17 tahun..
Ayah, jangan bersikap kekanakan aku butuh ruangku sendiri.
Ya, dirimu protektif... Cukup tau! Aghhhrr..
Dad i need you... ;(

Bertahanlah putri alit ayah, setiap yang ayah lakukan karena ayah menyayangimu dengan sangat, bahkan berlebihan. Tak ingin kau disentuh orang lain kecuali ayah. Kuperbolehkan kau menangis karena larangan ayah, kuperbolehkan dirimu marah pada ayah karena ayah ragu karena ayah masih belum siap meyakinkan diri ayah bahwa tanpa ayah kau akan baik-baik saja. Semakin melihatmu dewasa semakin ayah takut untuk melepasmu kedunia. Aku takut jika tangan tangan ini tak bisa menggandengmu. Tak bisa lagi hadir jika putri cantik ayah memanggil. 

Ayah masih ingin membimbingmu, memberimu sisi lain dari dunia ini. Selamanya. Selama ayah masih disini. Pernahkah kau berifikir bahwa sampai saat ini ayah masih belajar memahami putri ayah? Bagi ku dirimu adalah berlian yang mesti dijaga, batu intan yang mengalahi bintang. Cantik mu saat pertama kali keluar dari rahim ibumu membuat ayah lemas dan mati gaya. Kenapa? Karena ayah ketakutan setengah mati karena dirimu terlahir sebagai perempuan, sosok putri yang sangat menawan. Tubuhmu mungil dengan tangisan yang melengking mengharukanku. 

Takut tak bisa menjagamu takut jari jemari ayah yang mahakasar ini melukai setiap detail kulit halus mu. Kulit susu seperti ibumu, mata tajam seperti ibumu. Semua mirip seperti ibumu, ratu ayah dan hanya senyummu yang senada denganku.

Yang ayah tau, hanya ayahlah yang mungkin memiliki rasa iri dengan ibumu. Ya, ayah menyabotase semuanya. Kuhabiskan waktuku 24jam untuk putri ayah, mempelajari hawa kecilku ini dengan perlahan. Ayah tak ingin dirimu lebih sering bersama ibumu, maafkan ayah.

Ragaku yang tiba tiba membeku saat dirimu mulai berjalan lalu berbicara diusia 9 bulan. Sangat cepat dari bayi perempuan lainnya. Rasa sayangku semakin bertambah. Alhasil ketakutanku juga. Takut membuatmu kecewa karena tak bisa menjawab segala pertanyaan anehmu. Maka ayah pelajari setiap inci didunia ini agar ayah bisa menjawab semuanya. Agar tangismu mereda saat ayah bisa menjahitkan baju untuk bonekamu, agar senyum mengembangmu kembali saat ayah bisa menjawab berapa roda truk besar yang lewat didepanmu. Konyol tapi itu diriku diri ayah untukmu.

Saat dirimu sakit ayah tak segan mengajak dokter berkelahi sebab dokter tak cukup sensitif dengan penyakit yang kau derita. Ayah memanjakanmu tiada tara agar putriku bisa menggelayut dipundak ayah kembali dengan tawa lebarmu, saat muntah adalah hobimu waktu kecil ayah tak pernah jijik mengelap dan menyeka  semuanya hingga ibumu tak kuperbolehkan membersihkannya. Biar ayah saja, karena ayah tak ingin kehilangan momen itu hingga kecenderunganmu kencing dicelana sekalipun ayah menyambutnya dengan tawa keras.

Sering ayah merasa cemburu dibuatnya karena dirimu yang memuja lelaki tampan ala Korea dan Amerika atau apalah itu boyband boyband. Maka darinya ayah mengejek mereka habis habisan agar dirimu sadar bahwa sang ayahlah yang sepantasnya diidolakan.

Usahaku mengenalkanmu pada dunia akan membuatmu percaya bahwa ayahlah satu satunya yang tau semua. Anggaplah ayah serba bisa, banggakan ayah didepan teman temanmu agar ayah tak sia sia. Agar ketakutan ayah berkurang. Agar ayah semakin yakin bahwa ayah bisa meneruskan ini semua. Merasa diakui, sebab melalui itu ayah memperoleh kekuatan untuk melepasmu, memberimu kesempatan pada dunia bahwa nantinya putri alit ayah tak pernah merasa sendiri dan kekurangan saat ayah tiada bahkan dapat mengalahkan boyband itu.

Ketakutan yang paling besar pada diri ayah adalah saat ayah menemukan pesaing. Ya saat kau mulai mengenal CINTA lantas kau menikahi laki-laki dan menyebutnya suami. Entah kenapa sampai sekarang diusiamu yang ke 20 ayah tak pernah rela jikalau putri alit ayah dimiliki orang lain. Ayah sempat bersumpah kala ada laki laki yang berkhianat padamu maka ayah tak segan mengutuknya, ayah tak segan memasukkan dia kedalam orang yang paling ku benci dibumi ini meski ayah berdosa. 

Tapi hari itu akan terjadi sayang, hari dimana ayah mulai menjabat tangan pemuda itu untuk sebuah perkenalan. Mulai mengintrogasi dengan tampang sinis lalu nada yang parau. Meyakinkan diri bahwa pemuda yang kau pilih adalah pemuda yang baik dan tepat. Mempercayai bahwa lelaki itu lebih pintar dari ayah lebih selebih lebihnya yang dimiliki ayah. Menganalisis kadar CINTA dan SAYANG nya akan melebihi ayah atau tidak. Mengamati bahwa dirimu dapat tertawa bahagia bersamanya tanpa ada tangisan setetespun pada pipimu. Maka ayah akan rela maka ayah akan iklas lahir batin, pria itu menggantikan ayah.

"Dengan ini semua, ayah sungguh-sungguh menyayangimu tanpa batas sebagai anak ayah tanpa kurang apapun. Diriku, kekuatanku dan upayaku untukmu. Teruntuk putri alitku tercinta"

By : Indah :")

Sepenggal kisah untaian perasaan dari seorang Ayah
Ketahuilah bahwa semua ada alasan dibalik larangannya dan kemarahannya
Ya, semata mata karena beliau menyayangimu dengan caranya sendiri dengan penuh kejutan

Jarang jarangkan ada kisah soal perasaan sang ayah, kebanyakan sosok ibu dan ibu yang bikin kita bercucuran air mata hehee.
Terus aku dapet ide ini semacam galau tapi memang sih aku anak papa banget dan paling dekat dengan papa hehee...
Kutipan terakhir adalah kutipan dari papaku sendiri wakakakak...

Enjoy bagi yang membaca :) saya masih berusaha produktif dalam tulis menulis mencoba menggali kembali ingatan bahwa menulis adalah harga mati kebahagianku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar